Blog Nafis

Sementara ini saya gak posting JMSDN, saya mencoba ngelucu dulu. Tema ngelucu hari ini adalah "3 Hari Maut untuk Para Pelajar". Ya, setiap pelajar pasti pernah mengalami hari maut, seperti apakah hari-hari maut tersebut?. 1) Ulangan Seharian Hal yang sangat tidak diinginkan bagi para pelajar ialah Ulangan. Dan bayangkan, jika 1 hari ada empat mata pelajaran, dan semuanya Ulangan. Pusing kepalamu :lol: 2) Kehilangan Pulpen Hal yang pasti dirasakan oleh para pelajar ialah kehilangan pulpen, dan bayangkan berkali-kali kamu membeli pulpen tetap aja hilang, dan ternyata banyak pulpen terkumpul di kolong mejamu. Dan hal itu terjadi setiap hari 3) Pulang Sekolah diperlambat, pulang ke rumah, eh, gak ada makanan Aku cuma bisa bilang "Yang sabar ya" Seperti apakah hari mautmu?

Kemarin aku blogwalking, dan aku melihat cerpen kontes orang lain. Aku merasa bahwa cerpenku tidak seheboh cerpen kontes orang lain. Mengapa?. Karena aku membaca ada yang malam penuh kembang api lah, kedatangan band luar negeri lah, bahkan bisa pergi ke luar negeri. Jadi?. Cerpen kontesku bahkan tidak "meluncurkan kembang api". Saking membosankannya cerita saya, si Nafis aja tidak mendengarkan siapa juara 3. Kampret, kan? Tapi....... Aku kemarin juga blogwalking ke Official Event , tepatnya di "Daftar Peserta Tahap 1", ada yang mengatakan, "No 10 kok ada Mr. Arvind Gupta dalam cerpennya. Bukannya gak boleh memasukkan nama panitia" (kalau tidak salah). Sedangkan akulah yang bernomor peserta 10. Jadi, mengapa saya memasukkan nama panitia?. Saat pengumuman peraturan kontes, saya bertanya "Apakah boleh memasukkan Arvind Gupta, saya tahu beliau panitia, namun semua orang (Insya Allah) menginginkan Arvind Gupta, ada didalam ceritanya" Namun tidak ada j

Bayangkan..... Jika cerita "Semakin" dihidupkan kembali namun diposting diblog ini, dan Cerita "Jika MyWapBlog Seperti Dunia Nyata" dijadikan seri, serta kedua cerita digabungkan, dengan unsur portal di cerita semakin dan unsur tokoh Pengguna MWB di cerita "Jika MyWapBlog Seperti Dunia Nyata" Setujukah kalian?.

Kali ini kita membahas pertanyaan teraneh yang pernah kutanyakan kepada diri sendiri. Berikutlah jawabannya. 1) Iri Banyak temanku sudah punya "andro", dan aku satu-satunya yang memakai hp java. (Sebenarnya ada 2 orang yang memakai hp yang keypadnya ABC) 2) Pengen Buat VidGram Alasan teraneh, tapi ini benar. Ketika aku melihat temanku membuka "Insta" dan menonton vidgram, secara aneh, ideku bermunculan. Dan kebetulan, aku sering melihat temanku mengedit video, dan mungkin saja aku bisa 3) Ketidak adilan #1 Pengen punya akun instagram, tapi gak bisa bikin. 4) Ketidak adilan #2 Akun gmail yang pertama ku buat, kena hack, aku ingin mengambilnya kembali, tapi tidak bisa. Dan cukup banyak alasan-alasan tertentu yang lainnya.

Kali ini kita membahas mengapa orang berkacamata, entah kacamata rabun atau kacamata hitam - Kacamata Rabun 1) Faktor Genetik (Keturunan) Jadi, misal ortu dari seseorang itu rabun, maka dia bisa saja juga rabun suatu saat 2) Faktor terkena Radiasi Hal ini seperti, melihat hp dan tv secara sangat dekat, serta main psp atau semacamnya dengan sangat lama 3) Terlalu Pintar Alasan yang sangat aneh, tapi hal ini adalah kebenaran. Karena orang yang terlalu pintar selalu berpikir. Selalu berpikir membuat kepala pusing. Dan kepala pusing membuat mata rabun - Kacamata Hitam 1) Pengen Gaya #1 Hal yang biasa orang lakukan, padahal sebenarnya dia gak mau kesilauan 2) Pengen Gaya #2 Pengen Gaya kali ini pengen dianggap orang yang "Thug Life" 3) Pengen Kerja #1 Yap, tukang las adalah salah satunya, namun biasanya kacamata tukang las lebih gelap dari kacamata hitam biasa Bonus : 4) Pengen kerja #2 Tebak siapa lagi. Benar, pengemis adalah salah satu orang yang juga memakai kacamata hitam 5) P

Ya, Pesimis, sebuah sifat yang hampir dimiliki oleh semua makhluk hidup. Lantas?. Apakah pesimis itu?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , pesimis adalah "orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik". Lantas, mengapa aku mengatakan itu sifat? Karena pesimis adalah awal dari keputus-asaan. Hah?. Kenapa malah nyasar ke putus asa? Putus Asa, adalah merasa diri sudah kalah, padahal belum berusaha. Jadi awalnya berpandangan tidak mempunyai harapan baik, dan akhirnya merasa kalah, padahal berusaha aja belum Kemudian, apa untungnya jadi pesimis Untungnya adalah pesimis sedikit lebih pintar daripada yang optimis?. Mengapa?. Karena pesimis sanggup memikirkan semua hal terburuk yang akan terjadi. Namun ruginya, bisa menjadi sebuah fobia Malah nyasar ke fobia sekarang Fobia, adalah kecemasan yang sangat tinggi, sehingga menyebabkannya menjadi ketakutan. Jadi, si pesimis selalu mencemaskan apa yang terjadi selanjutnya, dan menyebabkan fobia muncul. Segitu dulu p